Menu Utama


Budaya Kualitas Dalam Perusahaan

A.    Definisi Budaya Kualitas
Budaya kualitas adalah system nilai yang hasilnya kondusif untuk perkembangan kualitas secara berkelanjutan didalam lingkungan .
hal ini mengandung nilai, tradisi, prosedur dan ekspektasi yang mendukung kualitas. Elemen- elemen yang terdapat di kualitas budaya :
1.      Lingkungan bisnis
2.      Nilai organisasi
3.      Role model budaya
4.      Organizational rites, rituals, dan customs
5.      Cultural transmitters


Sistem nilai pengambilan keputusan dari executive-level seringkali dapat merefleksikan budaya organisasi . ekspectasi merupakan determinan yang penting. Jika seorang manajer  memperkakukan pegawai dengan trust, dignity, dan respect, maka pegawai akan memperlakukan sang manajer dengan cara yang sama. Maka akan timbullah sebuah komitmen.
Budaya mengandung berbagai aspek pokok, seperti berikut:
1.    Budaya merupakan konstruksi sosial unsur-unsur budaya
2.    Budaya memberikan tuntutan bagi para anggotanya dalam memahami suatu kejadian.
3.    Budaya berisi kebiasaan dalam suatu budaya mengarahkan perilaku.
4.    Budaya masing-masing organisasi bersifat unik
5.    Budaya kualitas adalah sistem nilai organisasi yang menghasilkan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan perbaikan kualitas secara terus-menerus (Goetsch dan Davis, 1994). Karakteristik umum organisasi yang memiliki kualitas adalah sebagai berikut:
1.1 Perilaku sesuai dengan slogan.
1.2 Masukan dari pelanggan secara aktif diminta dan digunkan untuk meningkatkan  kualitas secara terus-menerus.
1.3 Para karyawan dilibatkan dan diberdayakan.
1.4 Pekerjaan dilakukan dalam suatu tim.
1.5 Manajer tingkat eksekutif diikutsertakan dan dilibatkan tanggung jawab kualitas tidak  didelegasikan.
1.6 Sumber daya yang memadai disedikana di mana pun dan kapan pun dibutuhkan untuk menjamin perbaikan kualitas secara terus-menerus.
1.7 Pendidikan dan pelatihan diadakan agar para karyawan pada semua tingkat memiliki pengethauan dan keterampilan yanng dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas scara terus-menerus.
1.8 Sistem penghargaan dan promosi didasrkan pada kontribusi terhadap perbaikan kualitas secara terus-menerus.
1.9 Rekan kerja dipandang sebagai pelanggan internal.
B.     Budaya kualitas vs Budaya Tradisional
Organisasi yang mengembangkan dan mempertahankan budaya kualitas akan berbeda secara signifikan dari orang-orang dengan budaya tradisional dalam bidang berikut:
1. Filosifi operasi
Filosofi operasi jangka pendek merupakan alasan oraganisasi tradisional mengalami turnover  yang tinggi. Sedangkan dalam budaya kualitas organisasi, filosofi operasi yang mendasar adalah customer satisfaction
2. Objektif (Short-term vs longterm.)
3. Pendekatan manajemen (Bosses vs coaches.)
4. Perilaku terhadap consumer (Focus pada kebutuhan sendiri vs focus pada kostumer.)
5. Hubungan dengan supplier (Adversial vs partner)
6. Pendekatan performa-perkembangan. (Memicu masalah vs mengembangkan factor pengaruh.)
7. Pendekatan Kinerja-Improvement
C.    Perubahan Budaya
Apabila ingin mencoba melaksanakan Total dalam Kualitas, tanpa menciptakan budaya kualitas adalah sesuatu hal yang akan mengundang kegagalan. Beberapa alasan utama perubahan budaya harus mendahului atau setidaknya sejajar pelaksanaan kualitas total adalah:
1. Perubahan tidak dapat terjadi di lingkungan yang tidak bersahabat.
2. Jumlah pendekatan Kualitas mungkin berbeda
3. Pindah ke Total Kualitas membutuhkan wakt
4. Ini bisa sulit untuk mengatasi masa lalu
beberapa hal yang perlu dipahami dalam melakukan perubahan budaya, yaitu sebagai berikut:
1. Pahamilah sejarah terciptannya budaya yang sudah ada.
2. Jangan memusuhi sistem yang sudah ada, tetapi perbaikilah.
3. Bersiaplah untuk mendengarkan dan mengamati.
4. Lihatkanlah setiap orang yang dipengaruhi oleh perubahan.
Aktifasi Perubahan Budaya Dapat di implementasikan dengan :
1. Perubahan tidak dapat muncul di hostile environment.
2. Merubah Total kualitas akan memakan waktu.
3. Melihat kebelakang akan mempersulit keadaan.
D.    Pergantian Pemimpin Dan Pergantian Budaya
Perubahan budaya adalah salah satu tantangan yang paling sulit dihadapi oleh organisasi. Kepemimpinan yang dimulai dari atas sangatlah penting. Kadang-kadang, budaya organisasi hanya tidak dapat diubah tanpa perubahan dalam kepemimpinan. Senior Eksekutif yang gagal untuk memahami kebutuhan untuk berubah, yang gagal untuk menciptakan rasa urgensi saat dibutuhkan dan yang gagal untuk menindaklanjuti perubahan yang mereka prakarsai adalah kandidat gagal untuk memimpin organisasi melalui perubahan budaya besar. Perubahan Budaya memerlukan dukungan, ide dan kepemimpinan dari karyawan di semua tingkatan. Membangun Budaya Kualitas adalah seperti membangun sebuah bangunan.
Bagian dasar dari budaya kualitas adalah memahami apa yang tampak. Setiap tim Eksekutif yang berharap untuk mengubah budaya organisasi harus:
1. Tahu hukum perubahan organisasi.
2. Memahami karakteristik organisasi yang memiliki budaya kualitas yang kuat.

No comments:

Post a Comment